Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum Wr. Wb.
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِن مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ،َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.، أَمَّا بَعْدُ؛
Alhamdulillah, semoga keberkahan Allah Swt. selalu bersama kita, mari kita panjatkan
puji dan syukur kepada-Nya, Yang Mulia, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Tak lupa shalawat serta salam semoga terus mengalir sampai akhir nanti kepada
junjungan kita, nabi yang terakhir, nabi akhir zaman kita, nabi Muhammad Saw. juga
kepada keluarganya, para sahabatnya, para tabi’innya, hingga kepada kita selaku
umatnya. Aamiin.
Alhamdulillah pada kesempatan kali ini, kita dapat membaca dakwah online di
blog saya. Yang insyaallah bermanfaat dan takkan sia-sia tentunya.
Karena
orang yang suka mencari ilmu akan dimudahkan jalannya menuju surga dan
dinaungi oleh para malaikat, sebagaimana sabda Rasulullah Saw.
yang artinya :
"
Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan memudahkan baginya
jalan ke surga, sesungguhnya para malaikat menaungkan sayap-sayapnya kepada
orang yang menuntut ilmu karena senang terhadap apa yang diperbuat."
Seperti apapun
jalanmu untuk mendapat ilmu, pasti akan terasa bahagianya. Dan seberat apapun
usahamu untuk mencari ilmu, tentu Allah akan membayarnya baik di dunia maupun
di akhirat. Aamiin, insyaallah.
Sebagai seorang
muslim, bersyukurlah karena kita termasuk orang yang beruntung di antara sekian
banyak orang yang mencari kebenaran di luar sana. Dengan agama rahmatan lil ‘alamin,
Islam, dengan baik hatinya Allah telah memberi kitab penyempurna kepada kita,
Al-Quran.
Oleh karena itu, sudah
menjadi kewajiban bagi kita untuk mempelajari Al-Quran. Namun tidak hanya
mempelajari cara membacanya, tapi juga memahami setiap ayatnya yang berisi
pesan dan petunjuk bagi orang yang beriman.
Jika terbesit di
dalam benak kalian, “Memang seberapa pentingkah mempelajari ayat Al-Quran?”.
Maaf saja saya tak bisa menjawabnya dengan yakin, karena efek/pengaruh Al-Quran
itu tergantung dan relatif -kembali kepada individunya masing-masing-.
Menurut saya salah
satu hal yang pasti dapat dirasakan oleh semua orang dari Al-Quran, yaitu “kebaikan”
dan untuk sisanya itu terserah kalian.
Selama saya
membaca perlahan dan menari makna dalam ayat Tuhan ini. Saya masih saja mencari
tahu salah satu kalimat dari surah Ar-Rahman. Ya, kutipan berikut ini :
فَبِأَيِّ آلَاء رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
‘Fabiayyi ala
irabbikuma tukadz dziban’
Maka
nikmat Tuhan kalian yang manakah yang kau dustakan?
Ayat
yang cukup singkat ini tentunya bukan hanya saya yang dibikin bertanya-tanya,
tapi mungkin kalian juga. Setelah dihitung-hitung ayat ini pun keluar 31 kali dalam surat Ar-Rahman.
Lalu apa hal yang sebenarnya tersembunyi
di balik ayat ini?
Ada
sepenggal kisah nabi mengenai ayat ini. Pada hari
itu, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam mendatangi sahabat-sahabatnya.
Tak lama kemudian, sebagaimana dikutip Imam Ibnul Qoyyim al-Jauziyah dalam
‘Uddatush Shabirin, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam membacakan surat Ar-Rahman
[55] dari awal hingga akhir.”
Memperhatikan
bacaan Nabi, para sahabat pun hanya diam. Karenanya, Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa Sallam bersabda, “Aku telah membacakannya (surat Ar-Rahman) kepada bangsa
jin di malam pertemuanku dengan mereka.”
“Ternyata,”
lanjut Nabi, “mereka lebih baik responnya daripada kalian.”
“Ketika
aku membaca ayat ‘Fabiayyi ala irabbikuma tukadz dziban (Maka nikmat Tuhan
kalian yang manakah yang kau dustakan?)’, mereka (bangsa jin) selalu menjawab
dengan mengatakan:
“La
bisyai-in min ni’amika rabaana nakdzibu falakal hamdu (Tidak ada sedikit pun
nikmat-Mu, wahai Tuhan kami, yang kami dustakan. Hanya milikm-Mu segala
pujian).”
Itulah
respon bangsa jin tatkala mendengarkan bacaan surat Ar-Rahman dari Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Sebuah surat yang amat mulia, yang di dalamnya
terkandung banyak informasi langit terkait nikmat, akhirat, alam semesta, dan
kandungan tema lainnya.
Surat
Ar-Rahman ini juga menjadi salah satu surat favorit yang banyak dihafal. Di
dalamnya ada satu ayat yang redaksinya diulang-ulang hingga mengetuk jiwa
orang-orang beriman yang membaca maupun mendengarkannya.
Di
lain hal, tentu pengulangan ini adalah hak prerogatif Allah dan hanya Dia-lah
yang benar-benar mengetahui hakikat di baliknya.
Namun
di antara hikmah yang bisa dipetik, selain mengingatkan agar jin dan manusia
menyadari bahwa seluruh nikmat itu datangnya dari Allah, pengulangan itu juga
menunjukkan betapa pentingnya syukur atas nikmat-nikmat tersebut.
“Kalimat
ini (Fabiayyi ‘aalaa’i Rabbikumaa Tukadzdzibaan) memerintahkan jin dan manusia
untuk mensyukuri nikmat-nikmat Allah dan tidak mendustakannya,” terang Syaikh
Amru Khalid.
Sedangkan
Imam As Suyuthi dalam Al-Itqan fi Ulumil Qur`an menjelaskan bahwa pengulangan
kalimat Fabiayyi ‘aalaa’i Rabbikumaa Tukadzdzibaan itu untuk memantapkan
pemahaman dan menekankan betapa pentingnya bersyukur atas nikmat-nikmat itu
setelah menyadarinya bahwa ia datang dari Allah Azza wa Jalla.
Jadi jika
kita mendengarkan surat ini, apakah respon yang kita berikan? Hanya dirimu sendiri yang bisa menjawabnya.
Baiklah, cukup sekian yang
bisa saya sampaikan. Lebih kurangnya mohon dimaafkan. Karena segala ilmu hanyalah
milik Allah, dan ini hanyalah sebagian kecil kutipan dari manusia lemah yang
tak luput dari salah. Wallahualam.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Sumber :
Comments
Post a Comment